Akhir akhir ini banyak orang bilang bahwa anak anak sekarang banyak yang kurang ajar,tidak sopan,dan berani dengan orang tua dikarenakan kurang atau bahkan dianggap tidak menerima pelajaran/pendidikan tentang budi pekerti. Padahal tentang materi Budi pekerti sedikit banyak sudah di kombinasikan pada materi Pendidikan Agama,Pendidikan Moral Pancasila/PMP(PKN),Pendidikan Ilmu Pengetahuan sosial, Bahasa (terutama Bahasa Jawa;terutama unggah-ungguh), IPA, kesenian.
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan Budi Pekerti itu?tingkah laku/perangai/akhlaq yang dimiliki oleh seseorang dalam kehidupan sehari hari. Bagaimana gambaran/ciri seseorang yang mempunyai budi pekerti yang baik itu?
- Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan sehari hari dengan penuh keihlasan dan kekhusukan sebagai seorang Hamba.
- Patuh dan Hormat kepada Orang Tua,guru, dan Pimpinan (Ulama maupun umara)
- Berdisiplin dan berdidikasi tinggi
- Mempunyai etos kerja yang tinggi (bila sudah bekerja) dan etos belajar (bila masih siswa)
- Mampu bertenggang rasa dan bertoleransi terhadap suatu perbedaan
- Jujur, ulet dan bertanggung jawab terhadap amanat yang di embannya
- Peka terhadap keadaan sosial dan lingkungannya terutama pada penderitaan orang lain
- Mampu menghargai karya orang lain
- Hidup rukan dan bergotong royong antar sesama
- dan lain-lain
Itulah beberapa contoh mengenai suatu tindakan budi pekerti luhur yang mana didalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)disekolah sudah sering disampaikan. Disini orang tua dan Masyarakat mempunyai kewajiban untuk menindak lanjuti apa-apa yang diperoleh anak disekolah untuk di terapkan dalam kehidupannya,jangan sampai masyarakat dan orang tua lepas tangan begitu saja dalam perkembangan anak-anaknya karena mereka menganggap sianank telah disekolahkan;dalam bahasa kasarnya "Bodoh maupun pintar anak pasrah total (Bongko'an)pada guru maupun sekolah. Padahal jam sekolah dimulai 07.00WIB-15.00WIB,sedangkan waktu terbanyak seorang anak pada lingkungan orang tua maupun masyarakat. Lha; disinilah baru diketahui bila orang tua maupun masyarakat kurang peduli terhadap nilai-nilai yang telah diajarkan sekolah pada anak maka jangan salahkan sekolah terutama jangan salahkan guru bila anak kadang menjadi anak yang pemalas,anak nakal, bahkan anak durhaka (berani pada orang tua).
Marilah kita tingkatkan kepedulian kita terhadap budi pekerti/akhlaq mulia anak-anak kita. Pada dasarnya anak dilahirkan di dunia ini dalam kondisi yang suci bersih putih bak kertas putih (Tabula rasa~Jhon Lock). Merah-putih,hitam-hijaunya anak tergantung pada orang tua (yang memberi pendidikan pertama dan utama pada seorang anak) dan lingkungan (masyarakan maupun sekolah).
Muridnya yang cantik mana ya pak.....?
BalasHapustolong ditampilkan close-up ya...barangkali ada muridku yang naksir..? hehehe...
KAMI anak desa,jauh dari toko cosmetik maka wajah kami tuk sementara kami gak ada yang cantik pak Guru showam,namun tunggu 10th lagi kami pasti akan tumbuh cantik
BalasHapus