Sang Sabdo Polon juga termasuk tipe bawahan yang setia; dia tidak akan pulang kalau tidak bawa keris alias tugas dari atasannya harus diselesaikan dengan baik. Karena ke 2 pembantu Aji Soko tidak ada yang mau mengalah sedangkan jalan diplomasi mengalami kebuntuan maka jalan kekerasanlah yang digunakan. Terjadilah perang yang dasyat antara Sabdo Palon dan Noyogenggong karena ke 2nya sama-sama sakti mandraguna. Akhirnya mautlah yang menjemput ke 2 abdi dalem yang sangat setia dalam menjalankan tugas dari sang Prabu Aji Soko.
Selang beberapa waktu sang Abdi Sabdo palon belum pulang maka timbullah rasa gelisah pada hati Aji Soko,maka sang Prabu yang telah mengalahkan Dewata cengkar berangkat ke desa dimana sang Abdi Noyogenggong di tinggalkan. Apa daya nasi sudah menjadi bubur;kedua abdi setianya sudah tergeletak menjadi bangkai/mayat (bathang). Untuk mengenang para abdinya maka Aji Soko mencetaklah hurup Jawa.
Huruf Jawa
a n c r k
Ha na ca ra ka (ada 2utusana)
f t s w l
da ta sa wa la (saling berkelahi)
p d j y v
Pa dha ja ya Nya (sama-sama berjaya/sama-sama saktinya)
m g b q z
Ma ga ba tha nga (sama-sama matinya/Karena sama saktinya maka tak ada yang kalah maupun tak ada yang menang.
AYO BELAJAR HURUF JAWA
BalasHapusPunapa mboten langkung prayogi bilih seserapan ingkang magepokan kaliyan kawruh basa Jawi ugi ngagem Basa Jawi. Nuwun..............
BalasHapusWaduh mungkinkah hpku tak punya program aksara Jawa sehingga tulisan nya berubah tulisan matun.
BalasHapus