Jumat, 26 Juni 2015


PSHT (SH) MEDIA DAKWAH ISLAM VERSI PENCAK SILAT      
      Orang awam bila mendengar nama PSHT kadang secara tidak langsung terbangun persepsinya bahwa itu organisasi pencak silat yang sering membuat keonaran dan kerusakan. Itu tidak salah 100% dan persepsinya juga tidak benar 100% karena dia hanya melihat sisi anak anak muda yang brutal; belum cukup makan garam kehidupan. Dan sangat disayangkan sekali bila timbul justice/opini tersebut (penjatuhan fonis sepihak) tanpa mau mengenal dulu secara dalam tentang apa itu PSHT! Andai dia tahu (mencari informasi yang benar tentang PSHT)pasti dia tidak akan menjustice bahwa PSHT organisasi pencak silat yang bikin onar. Bahkan bisa bisa orang tersebut akan jatuh cinta pada PSHT dan akan fanatic pada PSHT (terutama yang beragama ISLAM) karena PSHT benar benar ingin mempraktekkan ajaran Islam dengan baik dan benar melalui media Pencak Silat. Kalau dulu para wali songo khususon Kanjeng Sunan Kali jogo memakai wayang kulit sebagai media dakwah maka para leluhur PSHT (khususnya leluhur SH) menggunakan Pencak silat sebagai media dakwah menyebarkan ajaran Islam, karena pada zamannya waktu itu seorang pendekar pasti di hormati dilingkungannya dan Pencak silat merupakan warisan budaya leluhur bangsa ini.
          Coba ayo kita kaji satu persatu dimana PSHT merupakan sarana media dakwah Islam melalui Pencak Silat?

1TUJUAN PSHT
Tujuan didirikannya PSHT adalah mencetak manusia yang berbudi pekerti luhur yang bisa membedakan benar dan salah serta dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari!!!
Budi pekerti luhur nama lainnya adalah Akhlaq yang mulia. Seseorang yang mempunyai Akhlaq mulia pasti dengan mudah bisa membedakan mana perbuatan perbuatan yang benar dan tidak melanggar aturan terutama aturan agama;serta mana perbuatan yang salah dan yang melanggar aturan agama.  Kemudian perbuatan yang benar (yang tidak melanggar agama) akan diterapkan dalam kehidupan sehari hari sedangkan perbuatan yang salah (yang melanggar agama) pasti akan berusaha sekuat tenaga untuk dijauhi.Hal ini ditegaskan oleh Nabi SAW dalam haditsnya: Innama bu’itstu li utammima makaarimal akhlaq (Sesungguhnya Aku (Muhammad) diutus  untuk menyempurnakan akhlak yang mulia).

Argumentasi tak terbantahkan yang dikonsep dan dirumuskan oleh para founding fathers (leluhur) Setia Hati Terate menemukan relevansinya dengan nilai-nilai Islam yaitu sama-sama menegaskan tujuan membentuk manusia yang berakhlaqul karimah atau berbudi luhur yang secara otomatis jelas bisa membedakan mana yang haq dan mana yang batil. Sebagaimana firman Allah SWT:
Yu’minuuna billahi wal yaumil akhiri wa ya’muruuna bil ma’rufi wa yanhauna ‘anil munkari wa yusaari’una fil khairaati wa ulaaika minashshalihin”
Artinya: Mereka beriman kepada Allah dan hari akhir, menegakkan kebenaran dan mencegah perbuatan munkar dan menyegerakan untuk berbuat kebaikan, mereka itulah orang-orang yang saleh (Q.S Ali Imran: 114).
            PSHT mengajarkan anggotanya untuk mempunyai sifat Setia pada Hati Nurani (Setia Hati) dan menjauhi sifat sifat munafik. Hal ini sangatlah berkorelasi dengan ajaran Islam seperti yang di Firman Allah SWT:
“Yaa ayyuhalladzina ‘amanu lima taquuluuna ma la taf’aluun. Kabura maqtan ‘indallahi an taquuluu ma la taf’aluun”  Artinya: Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu lakukan/perbuat. Amat besar (menjadi kebohongan besar) kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan (Q.S Ash Shaf: 2-3).   

1 PERSAUDARAAN
Persaudaraan adalah hubungan dua orang atau lebih yang kerekatannya/keakrabannya melebihi saudaranya sendiri (saudara Kandung). Persaudaraan ini sangat ditekankan sekali dalam organisasi PSHT sehingga ada rumor dimasyarakat bahwa nek pengen akeh dulur akeh konco ikutlah PSHT. Itu tidak salah. Penekanan Persaudaraan di PSHT merupakan yang terpenting dari Panca Dasar PSHT. Ini sesuai dengan ajaran Agama yang dibawa Rosul Muhammad S.A.W diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dalam kitab shahihain yang artinya: “Tidaklah beriman salah seorang di antara kamu sehingga ia mengasihi saudaranya seperti mengasihi dirinya sendiri”.
Allah juga mempertegas dalam Alqur’an (kitab Suci umat Muhammad S.A.W):
“Innamal mu’minuuna ikhwatun fa aslihuu baina akhawaikum wattaqullaaha la’allakum turhamuun” Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah bersaudara, oleh karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapatkan rahmat. (Q.S Al Hujuraat: 10).       
Lalu diperkuat Firman Allah SWT:
“Wa’tashimuu bi habblillahi jami’an wa la tafarraquu wadzkuru ni’matallahi ‘alaikum idzkuntum a’daan fa allafa baina kuluubikum fa asbahtum bi ni’matihi ikhwanan. Wa kuntum ‘ala syafaahufratin minannari fa anqadzakum minha, kadzalika yubayyinullahulakum aayaatihi la’allakum tahtaduun” . Artinya: Dan berpegang teguhlah kalian semua pada tali (agama) Allah, dan janganlah bercerai berai dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) saling bermusuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadikan kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara: kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikian Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk (Q.S Ali Imran: 103).
1    TAHAN COBAAN
Anggota PSHT (terlebih lebih yang telah menyandang predikat Warga PSHT) haruslah mental baja, tidak boleh mengeluh, pantang menyerah dalam keadaan apapun. Hal ini diajarjan dengan petuah “Sepiro Gedhening Sengsoro yen tinompo among dadi cobo, Yen siro kuat nrimo pacoban siro bakal dadi mulyo (mulia dihadapan Allah) nangeng kosok baline Yen siro ngersulo/maedo pacobane urip siro,siro bakal dadi ino. (rendah/hina dimata Tuhan).
Didalam kehidupan sehari hari manusia mulai dari kecil sampai tua/ajal menjemput pasti akan selalu menerima cobaan demi cobaan yang berasal dari Allah yang tujuannya untuk mengangkat derajat manusia. Hal ini pernah disampaikan Oleh Rosul Muhammad S.A.W yang diriwayatkan Abu Hurairoh R.A: “Tidak akan berhenti ujian berupa kesusahan dan penderitaan terhadap seorang Mukmin/Mukminat baik yang menimpa dirinya ataupun hartanya sehingga ia menemui Allah, meninggalkan dunia dalam keadaan tidak membawa satu dosapun”.
Perlu kita ketahui bersama dimana ada derajat tertentu dimata Allah yang tidak akan bisa kita gapai kecuali dengan jalan beratnya Ujian. Allah sangat saying manusia sehingga Dia menginginkan kemulian manusia itu dihadapan Allah, sehingga Allah member jalanbagi kita untuk menggapainya. Allah memacu kita dengan caranya berupa ujian hidup (“Pacoban Urip”).
Disinilah PSHT mengajarkan sejak dini agar anggotanya benar benar siap bila suatu ketika Allah member cobaan padanya. Dengan petuah: “Sepiro Gedhening Sengsoro yen tinompo among dadi cobo, Yen siro kuat nrimo pacoban siro bakal dadi mulyo (mulia dihadapan Allah) nangeng kosok baline Yen siro ngersulo/maedo pacobane urip siro bakal dadi ino. (rendah/hina dimata Tuhan). Ini semua berkorelasi dengan Q.S Ali Imron 139: “Janganlah kumu bersikap lemah, dan janganlah kamu bersedih hati padahal kamulah orang – orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang orang yang beriman”.  
Apa yang kita dapatkan dari kita kuat menahan cobaan yang diberikan Allah? Jawabnya adalahkemulian sejati dihadapan Allah, dimana Allah akan memberikan surge/jannah buat kita yang lulus ujiannya Allah. Semua ini dimaktub dalam Q.S At-Taubah 111: “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang – orang mukmin diri, harta mereka dengan memberikan SURGA/JANNAH”. Subhanallah, luar biasa hebatnya imbalan bagi orang orang yang sabar menghadapi cobaan dari Allah. Dan kita sebagai warga/pendekar PSHT harus benar benar kuat lahir-batin untuk selalu menerima cobaan cobaan yang diberikan Allah kepada kita. 
      KESAH (KE=kemampuan; SAH= paSrAH ATAU kemampuan berpasrah).
Seseorang yang akan disahkan/diwisuda menjadi Warga PSHT haruslah (selalu/wajib) mendapat pendidikan dan latihan yang namanya Kesah. Latihan kesah harus terfokus sesuai irama dan 1titik. Jadi ketika calon warga dilatih Kesah maka dia harus konsentrasi penuh memfokuskan pada 1 titik. Apa yang layak dan pantas untuk melaksanakan kesah? Titik tersebut tidak lain adalah Allah S.W.T.  Latihan kesah ini melatih kita untuk benar berpasrah kepada Allah (menyerahkan diri secara total) karena satu keyakinan bahwa Allah-lah satu satunya tempat kembali! Di Islam diajarkan dzikiran berupa: Innalillahi wainna kilayhi rojiun” kita asalnya dari Allah dan suatu ketika nanti kita kembali  ke Allah. Atau Yakinkan pada hati kita yang paling dalam pernyataan Quran Surat At-Taubah 129: “Cukuplah Allah bagiku, Tidak ada tuhan selain dari-Nya (Allah). Hanya kepadanyalah aku bertakwakal.
Pasrah bukan berarti kita tidak berusaha, berhenti bekerja, berhenti berdo’a atau berhenti mencari rejeki. Ajaran KESAH (KEmampuan paSrAH) yang berupa berserah diri kepada Allah adalah suatu ilmu kecerdasan emosional spiritual. Dari kita memiliki sikap selalu berserah diri pada Tuhan (melakukan KESAH dimana saja; kapan saja tidak terbatasi segmen tempat dan waktu. Wes manunggaling Kawulo lan Gusti) membuat kita:

  • Tidak risau, tidak resah/galau tidak dipenuhi perasaan cemas dalam hidupnya
    sehingga selalu menampilkan ketenangan diri/jiwa didalam menjalani hidup.
  • Tidak bergantung pada amal / usaha yang telah dilakukan sehingga dapat menjauhkan jiwa dari rasa Frustasi ketika kendala/kegagalan ditemuinya. Dengan selalu bergantung (pasrah) kepada Allah kita bisa terhindar dari keputusan yang mencelakakan diri kita. Bersandar kepada-Nya lah kita bisa selalu bangkit dan selamat dari perasaan terpuruk.
  • Menimbulkan selalu keberharapan /optimism dalam hidup. Karena bila seseorang selalu pasrah kepada Tuhan-Nya (Allah) membangkitakan kepercayaan dalam hati bahwa Allah akan memberikan yang terbaik pada diri kita yang tidak kita sangka dan kita nyana nyana. Dapat meningkatkan rasa optimis di hati kita terlepas dari betapa buruk hal hal yang menimpa  terlepas dari betapa buruk hal hal yang menimpa kita dimata orang lain.
    Jadi warga PSHT yang memiliki kemampuan untuk berpasrah diri pada Allah (Kesahnya tenteng/khusuk) tidak hanya pasif dalam menjalani kehidupan. Namun pasrah disini adalah cara berfikir. Melakukan Ihtiar maksimal adalah kewajiban seorang hamba/insan, karena didalam ihtiar/usaha banyak manfaat…dan suatu hasil usaha manusia merupakan kehendak/keputusan Allah semata.
    SEMOGA ALLAH SELALU MEMBERI DERAJAT YANG TINGGI BUAT PENDAHULU PSHT yang telah mengarahkan generasi penerusnya (generasi sekarang) untuk selalu kenal Allah, Selalu ingat dengan Allah, dan Selalu pasrah diri atas semua Keputusan Allah. Amin.

    MEMAYU HAYUNING BAWONO
    Salah satu falsafah terpenting SH Terate adalah Memayu Hayuning Bawono. Memayu berasal dari kata hayu(cantik, indah atau selamat) dengan mendapat awalan ma menjadi mamayu (mempercantik, memperindah atau meningkatkan keselamatan) yang diucapkan sering-sering sebagai memayu. Kata Hayuning berasal dari kata hayu dengan mendapatkan kata ganti kepunyaan ning (nya) yg berarti cantiknya indahnya atau selamatnya (keselamatannya) terjemahan bebasnya dari memayu hayuning: mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan.
    Kata Bawono berarti dunia dalam pengertian dunia batin, jiwa atau rohani. Sedangkan untuk pengertian lahiriah ragawi, atau jasmaniahnya dipergunakan kata buwono yang berati dunia dalam arti fisik. Bawono terdiri dari tiga macam arti dan makna yaitu:
    Bawono Alit (kecil) yg bermakna pribadi dan keluarga
    Bawono Agung (besar) yg berati masyarakat, bangsa, negara dan international (global)
    Bawono Langgeng (abadi) adalah alam akhirat
    .
     
  • Secara keseluruhan terjemahan bebas dari Memayu Hayuning Bawono adalah mengusahakan (mengupayakan) Keselamatan, Kebahagiaan, dan Kesejahteran Hidup di Dunia dan akhirat. Jadi seorang anggota PSHT tanda pandang bulu (laki-perempuan, kaya-miskin, rakyat-pejabat, buruh-majikan dan setiap strata kehidupan social) wajib hukumnya untuk selalu menjaga keluarganya,masyarakatnya, alamnya agar selalu terpelihara dengan baik sehingga mendatangkan kebahagian lahir batin, dunia akhirat. Warga PSHT dilarang keras melakukan kerusakan alam/membuat keonaran apalagi menjadi biang kerok.
    Ajaran PSHT yang memayu hayuning bawono sinkron/tidak melenceng dengan ajaran Islam yang Rahmatan Lilalamin.  Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin artinya Islam merupakan agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta, termasuk hewan, tumbuhan dan jin, apalagi sesama manusia.   Pernyataan  bahwa Islam adalah agamanya yang rahmatan lil ‘alamin sebenarnya adalah kesimpulan dari firman Allah swt:

    وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ ﴿١٠٧﴾
    “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”.(QS.Al-Alnbiyah 108)

           Itu sekelumit persepsi saya tentang PSHT juga bisa menjadi media dakwah Islam dan Ilmu yang diajarkan oleh PSHT jelas jelas sesuai dengan Ajaran Islam. Mohon Maaf Bila ada salahnya karna saya manusia biasa dan terbatas keilmuannya. Terima Kasih Bagi yang telah meluangkan waktunya untuk membaca coretan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar