Orang awam bila
mendengar nama PSHT kadang secara tidak langsung terbangun persepsinya bahwa
itu organisasi pencak silat yang sering membuat keonaran dan kerusakan. Itu
tidak salah 100% dan persepsinya juga tidak benar 100% karena dia hanya melihat
sisi anak anak muda yang brutal; belum cukup makan garam kehidupan. Dan sangat
disayangkan sekali bila timbul justice/opini tersebut (penjatuhan fonis
sepihak) tanpa mau mengenal dulu secara dalam tentang apa itu PSHT! Andai dia
tahu (mencari informasi yang benar tentang PSHT)pasti dia tidak akan menjustice
bahwa PSHT organisasi pencak silat yang bikin onar. Bahkan bisa bisa orang
tersebut akan jatuh cinta pada PSHT dan akan fanatic pada PSHT (terutama yang
beragama ISLAM) karena PSHT benar benar ingin mempraktekkan ajaran Islam dengan
baik dan benar melalui media Pencak Silat. Kalau dulu para wali songo khususon
Kanjeng Sunan Kali jogo memakai wayang kulit sebagai media dakwah maka para
leluhur PSHT (khususnya leluhur SH) menggunakan Pencak silat sebagai media
dakwah menyebarkan ajaran Islam, karena pada zamannya waktu itu seorang
pendekar pasti di hormati dilingkungannya dan Pencak silat merupakan warisan
budaya leluhur bangsa ini.
Coba
ayo kita kaji satu persatu dimana PSHT merupakan sarana media dakwah Islam
melalui Pencak Silat?
1TUJUAN PSHT
Tujuan didirikannya PSHT adalah mencetak manusia yang
berbudi pekerti luhur yang bisa membedakan benar dan salah serta dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari hari!!!
Budi pekerti luhur nama lainnya adalah Akhlaq yang
mulia. Seseorang yang mempunyai Akhlaq mulia pasti dengan mudah bisa membedakan
mana perbuatan perbuatan yang benar dan tidak melanggar aturan terutama aturan
agama;serta mana perbuatan yang salah dan yang melanggar aturan agama. Kemudian perbuatan yang benar (yang tidak
melanggar agama) akan diterapkan dalam kehidupan sehari hari sedangkan
perbuatan yang salah (yang melanggar agama) pasti akan berusaha sekuat tenaga
untuk dijauhi.Hal ini
ditegaskan oleh Nabi SAW dalam haditsnya: Innama bu’itstu li utammima
makaarimal akhlaq (Sesungguhnya Aku (Muhammad) diutus untuk
menyempurnakan akhlak yang mulia).
Argumentasi
tak terbantahkan yang dikonsep dan dirumuskan oleh para founding fathers
(leluhur) Setia Hati Terate menemukan relevansinya dengan nilai-nilai Islam
yaitu sama-sama menegaskan tujuan membentuk manusia yang berakhlaqul karimah
atau berbudi luhur yang secara otomatis jelas bisa membedakan mana yang haq dan
mana yang batil. Sebagaimana firman Allah SWT:
“Yu’minuuna billahi wal yaumil akhiri wa ya’muruuna
bil ma’rufi wa yanhauna ‘anil munkari wa yusaari’una fil khairaati wa ulaaika
minashshalihin”
Artinya: Mereka beriman kepada Allah dan hari akhir,
menegakkan kebenaran dan mencegah perbuatan munkar dan menyegerakan untuk
berbuat kebaikan, mereka itulah orang-orang yang saleh (Q.S Ali Imran: 114).
PSHT mengajarkan
anggotanya untuk mempunyai sifat Setia pada Hati Nurani (Setia Hati) dan
menjauhi sifat sifat munafik. Hal ini sangatlah berkorelasi dengan ajaran Islam seperti yang di Firman Allah SWT:
“Yaa
ayyuhalladzina ‘amanu lima taquuluuna ma la taf’aluun. Kabura maqtan ‘indallahi
an taquuluu ma la taf’aluun” Artinya: Hai
orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu
lakukan/perbuat. Amat besar (menjadi kebohongan besar) kebencian di sisi Allah
bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan (Q.S Ash Shaf: 2-3).
1 PERSAUDARAAN
Persaudaraan adalah hubungan dua orang atau
lebih yang kerekatannya/keakrabannya melebihi saudaranya sendiri (saudara
Kandung). Persaudaraan ini sangat ditekankan sekali dalam organisasi PSHT sehingga
ada rumor dimasyarakat bahwa nek pengen akeh dulur akeh konco ikutlah PSHT. Itu
tidak salah. Penekanan Persaudaraan di PSHT merupakan yang terpenting dari
Panca Dasar PSHT. Ini sesuai dengan ajaran Agama yang dibawa Rosul Muhammad
S.A.W diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan
Muslim dalam kitab shahihain yang artinya: “Tidaklah beriman salah seorang
di antara kamu sehingga ia mengasihi saudaranya seperti mengasihi dirinya
sendiri”.
Allah juga
mempertegas dalam Alqur’an (kitab Suci umat Muhammad S.A.W):
“Innamal mu’minuuna ikhwatun fa aslihuu baina
akhawaikum wattaqullaaha la’allakum turhamuun” Artinya: Sesungguhnya
orang-orang yang beriman adalah bersaudara, oleh karena itu damaikanlah antara
kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapatkan rahmat.
(Q.S Al Hujuraat: 10).
Lalu diperkuat Firman Allah SWT:
“Wa’tashimuu bi habblillahi jami’an wa la tafarraquu
wadzkuru ni’matallahi ‘alaikum idzkuntum a’daan fa allafa baina kuluubikum fa
asbahtum bi ni’matihi ikhwanan. Wa kuntum ‘ala syafaahufratin minannari fa
anqadzakum minha, kadzalika yubayyinullahulakum aayaatihi la’allakum tahtaduun”
. Artinya: Dan berpegang teguhlah
kalian semua pada tali (agama) Allah, dan janganlah bercerai berai dan ingatlah
akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) saling
bermusuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadikan kamu karena nikmat
Allah orang-orang yang bersaudara: kamu telah berada di tepi jurang neraka,
lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikian Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk (Q.S Ali Imran: 103).
1 TAHAN COBAAN
Anggota PSHT (terlebih lebih yang telah menyandang predikat Warga PSHT)
haruslah mental baja, tidak boleh mengeluh, pantang menyerah dalam keadaan
apapun. Hal ini diajarjan dengan petuah “Sepiro Gedhening Sengsoro yen tinompo
among dadi cobo, Yen siro kuat nrimo pacoban siro bakal dadi mulyo (mulia
dihadapan Allah) nangeng kosok baline Yen siro ngersulo/maedo pacobane urip
siro,siro bakal dadi ino. (rendah/hina dimata Tuhan).
Didalam kehidupan sehari hari manusia mulai dari kecil sampai tua/ajal
menjemput pasti akan selalu menerima cobaan demi cobaan yang berasal dari Allah
yang tujuannya untuk mengangkat derajat manusia. Hal ini pernah disampaikan
Oleh Rosul Muhammad S.A.W yang diriwayatkan Abu Hurairoh R.A: “Tidak akan
berhenti ujian berupa kesusahan dan penderitaan terhadap seorang
Mukmin/Mukminat baik yang menimpa dirinya ataupun hartanya sehingga ia menemui
Allah, meninggalkan dunia dalam keadaan tidak membawa satu dosapun”.
Perlu kita ketahui bersama dimana ada derajat tertentu dimata Allah yang
tidak akan bisa kita gapai kecuali dengan jalan beratnya Ujian. Allah sangat
saying manusia sehingga Dia menginginkan kemulian manusia itu dihadapan Allah,
sehingga Allah member jalanbagi kita untuk menggapainya. Allah memacu kita
dengan caranya berupa ujian hidup (“Pacoban
Urip”).
Disinilah PSHT mengajarkan sejak dini agar anggotanya benar benar siap bila
suatu ketika Allah member cobaan padanya. Dengan petuah: “Sepiro Gedhening
Sengsoro yen tinompo among dadi cobo, Yen siro kuat nrimo pacoban siro bakal
dadi mulyo (mulia dihadapan Allah) nangeng kosok baline Yen siro ngersulo/maedo
pacobane urip siro bakal dadi ino. (rendah/hina dimata Tuhan). Ini semua
berkorelasi dengan Q.S Ali Imron 139: “Janganlah kumu bersikap lemah, dan janganlah
kamu bersedih hati padahal kamulah orang – orang yang paling tinggi derajatnya,
jika kamu orang orang yang beriman”.
Apa yang kita dapatkan dari kita kuat menahan cobaan yang diberikan Allah?
Jawabnya adalahkemulian sejati dihadapan Allah, dimana Allah akan memberikan
surge/jannah buat kita yang lulus ujiannya Allah. Semua ini dimaktub dalam Q.S At-Taubah 111: “Sesungguhnya Allah telah
membeli dari orang – orang mukmin diri, harta mereka dengan memberikan
SURGA/JANNAH”. Subhanallah, luar biasa hebatnya imbalan bagi orang orang yang sabar
menghadapi cobaan dari Allah. Dan kita sebagai warga/pendekar PSHT harus benar
benar kuat lahir-batin untuk selalu menerima cobaan cobaan yang diberikan Allah
kepada kita.
KESAH (KE=kemampuan; SAH= paSrAH ATAU kemampuan berpasrah).
Seseorang yang akan disahkan/diwisuda menjadi Warga PSHT haruslah (selalu/wajib)
mendapat pendidikan dan latihan yang namanya Kesah. Latihan kesah harus
terfokus sesuai irama dan 1titik. Jadi ketika calon warga dilatih Kesah maka
dia harus konsentrasi penuh memfokuskan pada 1 titik. Apa yang layak dan pantas
untuk melaksanakan kesah? Titik tersebut tidak lain adalah Allah S.W.T. Latihan kesah ini melatih kita untuk benar
berpasrah kepada Allah (menyerahkan diri secara total) karena satu keyakinan
bahwa Allah-lah satu satunya tempat kembali! Di Islam diajarkan dzikiran
berupa: Innalillahi wainna kilayhi rojiun” kita asalnya dari Allah dan suatu
ketika nanti kita kembali ke Allah. Atau
Yakinkan pada hati kita yang paling dalam pernyataan Quran Surat At-Taubah 129: “Cukuplah Allah bagiku, Tidak ada tuhan selain dari-Nya
(Allah). Hanya kepadanyalah aku bertakwakal.
Pasrah bukan berarti kita tidak berusaha, berhenti bekerja, berhenti
berdo’a atau berhenti mencari rejeki. Ajaran KESAH (KEmampuan paSrAH) yang
berupa berserah diri kepada Allah adalah suatu ilmu kecerdasan emosional
spiritual. Dari kita memiliki sikap selalu berserah diri pada Tuhan (melakukan
KESAH dimana saja; kapan saja tidak terbatasi segmen tempat dan waktu. Wes
manunggaling Kawulo lan Gusti) membuat kita:
- Tidak risau, tidak resah/galau tidak dipenuhi perasaan cemas dalam hidupnyasehingga selalu menampilkan ketenangan diri/jiwa didalam menjalani hidup.
- Tidak bergantung pada amal / usaha yang telah dilakukan sehingga dapat menjauhkan jiwa dari rasa Frustasi ketika kendala/kegagalan ditemuinya. Dengan selalu bergantung (pasrah) kepada Allah kita bisa terhindar dari keputusan yang mencelakakan diri kita. Bersandar kepada-Nya lah kita bisa selalu bangkit dan selamat dari perasaan terpuruk.
- Menimbulkan
selalu keberharapan /optimism dalam hidup. Karena bila seseorang selalu pasrah
kepada Tuhan-Nya (Allah) membangkitakan kepercayaan dalam hati bahwa Allah akan
memberikan yang terbaik pada diri kita yang tidak kita sangka dan kita nyana
nyana. Dapat meningkatkan rasa optimis di hati kita terlepas dari betapa buruk
hal hal yang menimpa terlepas
dari betapa buruk hal hal yang menimpa kita dimata orang lain.
Jadi warga PSHT yang memiliki kemampuan untuk berpasrah diri pada Allah (Kesahnya tenteng/khusuk) tidak hanya pasif dalam menjalani kehidupan. Namun pasrah disini adalah cara berfikir. Melakukan Ihtiar maksimal adalah kewajiban seorang hamba/insan, karena didalam ihtiar/usaha banyak manfaat…dan suatu hasil usaha manusia merupakan kehendak/keputusan Allah semata.SEMOGA ALLAH SELALU MEMBERI DERAJAT YANG TINGGI BUAT PENDAHULU PSHT yang telah mengarahkan generasi penerusnya (generasi sekarang) untuk selalu kenal Allah, Selalu ingat dengan Allah, dan Selalu pasrah diri atas semua Keputusan Allah. Amin.MEMAYU HAYUNING BAWONOSalah satu falsafah terpenting SH Terate adalah Memayu Hayuning Bawono. Memayu berasal dari kata hayu(cantik, indah atau selamat) dengan mendapat awalan ma menjadi mamayu (mempercantik, memperindah atau meningkatkan keselamatan) yang diucapkan sering-sering sebagai memayu. Kata Hayuning berasal dari kata hayu dengan mendapatkan kata ganti kepunyaan ning (nya) yg berarti cantiknya indahnya atau selamatnya (keselamatannya) terjemahan bebasnya dari memayu hayuning: mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan.Kata Bawono berarti dunia dalam pengertian dunia batin, jiwa atau rohani. Sedangkan untuk pengertian lahiriah ragawi, atau jasmaniahnya dipergunakan kata buwono yang berati dunia dalam arti fisik. Bawono terdiri dari tiga macam arti dan makna yaitu:- Bawono Alit (kecil) yg bermakna pribadi dan keluarga
- Bawono Agung (besar) yg berati masyarakat, bangsa, negara dan international (global)
- Bawono Langgeng (abadi) adalah alam akhirat. - Secara keseluruhan terjemahan bebas dari Memayu Hayuning Bawono adalah mengusahakan (mengupayakan) Keselamatan, Kebahagiaan, dan Kesejahteran Hidup di Dunia dan akhirat. Jadi seorang anggota PSHT tanda pandang bulu (laki-perempuan, kaya-miskin, rakyat-pejabat, buruh-majikan dan setiap strata kehidupan social) wajib hukumnya untuk selalu menjaga keluarganya,masyarakatnya, alamnya agar selalu terpelihara dengan baik sehingga mendatangkan kebahagian lahir batin, dunia akhirat. Warga PSHT dilarang keras melakukan kerusakan alam/membuat keonaran apalagi menjadi biang kerok.Ajaran PSHT yang memayu hayuning bawono sinkron/tidak melenceng dengan ajaran Islam yang Rahmatan Lilalamin. Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin artinya Islam merupakan agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta, termasuk hewan, tumbuhan dan jin, apalagi sesama manusia. Pernyataan bahwa Islam adalah agamanya yang rahmatan lil ‘alamin sebenarnya adalah kesimpulan dari firman Allah swt:وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ ﴿١٠٧﴾“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”.(QS.Al-Alnbiyah 108)Itu sekelumit persepsi saya tentang PSHT juga bisa menjadi media dakwah Islam dan Ilmu yang diajarkan oleh PSHT jelas jelas sesuai dengan Ajaran Islam. Mohon Maaf Bila ada salahnya karna saya manusia biasa dan terbatas keilmuannya. Terima Kasih Bagi yang telah meluangkan waktunya untuk membaca coretan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar