Rabu, 01 Juni 2011

Menggali Sejarah Rumusan Pancasila

SEJARAH  PANCASILA

      PANCASILA (lima sila) yang menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia; Filter bagi masuknya budaya asing di Indonesia merupakan kesepakan bersama dari para pendiri bangsa ini. Keberadaan Pancasila tidak bisa terlepas dari BPUPKI  (badan penyelidik usaha-usaha kemerdekaan Indonesia)/Dokuritsu zumbi coosakai yang diresmikan pada tanggal 29 April 1945 bertepatan dengan HUT kaisar Jepang waktu itu; yang mana Dr. K.RT. Radjiman Wedyodiningrat ditunjuk menjadi ketuanya. 
      Pada 28Mei sampai 1Juni 1945 BPUPKI mengadakan sidang resmi yang pertama kalinya yang membahas tentang dasar negara . Masa sidang BPUPKI yang pertama inilah dikenang dengan sebutan detik-detik lahirnya Pancasila. Seluruh anggota BPUPKI dengan jumlah 62 orang ditambah 6 anggota tambahan berkumpul dalam satu ruang sidang. Beberapa tokoh ( Mr. Moh Yamin, Prof Dr. Mr. Soepomo)menyampaikan pandangan mengenai perumusan dasar negara.
Mr. Moh Yamin
      Pada tanggal 29 Mei 1945 Mr. Moh Yamin menawarkan konsep 5 azas dasar negara Republik Indonesia sebagai berikut:
  1. Peri Kebangsaan
  2. Peri Kemanusiaan
  3. Peri Ketuhanan
  4. Peri Kerakyatan
  5. Kesejahtraan yang berkebudayaan
      Dua hari kemudian; tanggal 31Mei 1945 Prof. Dr. Soepomo mengajukan konsep dasar negara sebagai berikut:
  1. Persatuan
  2. Kekeluargaan
  3. Keseimbangan Lahir Batin
  4. Musyawarah
  5. Keadilan Rakyat
Ir. Soekarno
      Pada tanggal 1Juni 1945 Ir. Soekarno mengusulkan konsep dasar negara dalam rapat BPUPKI sekaligus mengusulkan nama bagi dasar negara dengan nama Pancasila (Lima dasar). Berikut ini konsep 5 dasar yang disampaikan oleh Ir. Soekarno:
  1. Kebangsaan Indonesia
  2. Intermasionalisme atau perikemanusiaan
  3. Mufakat atau demokrasi
  4. Kesejahtraan sosial
  5. Ketuhanan Yang Maha Esa
      Setelah sidang 1Juni 1945 BPUPKI memasuki masa jeda dan sampai saat itu belum ada rumusan dasar negara yang ada hanyalah usulan dasar negara. Sebelum memasuki masa jeda dibentuklah Panitia kecil yang diketuai oleh Ir. Soekarno dengan anggota Drs. Moh Hatta, Sutarjo Kartohadikusumo, Wahid Hasyim, KiBagus Hadikusumo, Otto Iskandardinata, Moh Yamin, dan AA Maramis . Panitia kecil tersebut bertugas menampung saran dari anggota BPUPKI. Pada tanggal 22Juni1945 panitia kecil mengadakan pertemuan dengan 38 Anggota BPUPKI  dalam pertemuan ini dibentuklah panitia sembilan (Soekarno;Hatta; H.Agus salim; Ahmad Subarjo; Abdul Kadir Muzakir;Abikusno Cakrosuyoso;Moh Yamin;Wachid Hasyim;Mr. A.A Maramis), mereka menghasilkan rumusan Pembukaan  UUD yang menggambarkan maksud dan tujuanpembentukan negara Indonesia merdeka.Rumusan tersebut disepakati dan ditanda tangani oleh Panitia sembilan tersebut kemudian diberi nama Jakarta Charter atau Piagam Jakarta.
       Rumusan dasar negara dalam piagam Jakarta itu berbunyi:
  1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari'at Islam bagi pemeluk pemeluknya
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradap
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
     Pada tanggal 18Agustus 1945 di sebelum rapat PPKI kata Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari'at Islam bagi pemeluknya atas rembukan bersama tokoh-tokoh Islam waktu itu (  KiBagus Hadi Kusumo; Wachid Hasim; Mr. Kasman Singodimejo; Mr. Teuku Moh Hasan) dirubah menjadi KeTuhanan Yang Maha Esa. Jadi rumusan dasar negara yang disahkan oleh PPKI bukan berasal dari rumusan Individual Mr. Moh Yamin; Prof. Dr. Soepomo dan Ir. Soekarno dan bukan rumusan panitia 9. Namun rumusan yang disahkan PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 adalah:
  1. Ketuhanan yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan Yang adil beradap
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan damal permusyawaratan perwakilan
  5. Keadilan sosial Bagi seluruh rakyat Indonesia
     Demikian sejarah tentang lahirnya Pancasila dan sila-sila didalamnya. Semoga kita dapat menjaga dan melaksanakan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila tersebut.
Sumber : Pelajaran IPS Kelas 5 Sekolah Dasar